ALHAMDULILLAH Ertinya, Ya Muhammad, sembahyangmu itu aku jua memuji diriku.; RABBIL – ALAMIN: Ertinya, Ya Muhammad, aku tahu zahir bathinmu.; ARRAHMANIRRAHIM : Ertinya, Ya Muhammad, yang membaca fatehah itu, aku jua memuji diriku. MALIKIYYAUMIDDIN : Ertinya, Ya Muhammad, engkau jua ganti pekerjaanku, kerana engkau tiada lain Aku.; IYAKANA ’
Danbertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mengetahui segala isi hati.” — Al-Maidah:7. Seorang mukmin yang kuat tidak mudah dipatahkan dengan ujian serta dugaan permainan hati dan perasaan. Dia percaya semua yang berlaku ada pengajaran yang Allah ingin tunjukkan. Walaupun hati kita tidak pulih sepenuhnya, hidup kita tetap akan terus bergerak.
Tuhan terima kasih karena Engkau mau berbicara kepadaku dan Engkau berjanji untuk mendengarkan dan siap menolong saat aku membutuhkannya. Ajar kami untuk datang kepada-Mu dengan keyakinan akan kasih-Mu yang mempedulikan kami. Allah selalu dapat dijangkau kapan saja kita membutuhkan-Nya. Bacaan Alkitab Setahun: 1 Raja-Raja 6-7; Lukas
Syariatsyahadat itu ialah mengucap dengan lidah Tharikat syahadat itu ialah from UNKNOWN 123 at Rutgers University, Newark
Tuhankuyang maha segalanya. Maafkanku, aku lelah.. Aku ingin kembali dalam dekapan-Mu Ya Allah. Hanya sajadah ini yang menemani tiap malam malam sepi dan lantunan adzan subuh yang mampu menghibur hati. Ya Rabb, aku berdoa dengan tunduk ke arah kiblat Mu. Jagalah ia yang aku rindu. Ya Rabb, aku memohon dengan zikir yang terucap, dengan
IEc1w6o. Hukum Alif Lam Jalalah Lam Jalalah / Al Jalalah Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. Alif Lam Jalalah adalah hukum tajwid yang berlaku untuk membaca lafal Allah الله . Sering juga disebut Lam Jalalah atau Al-Jalalah. Ciri-ciri Alif Lam Jalalah, pada mushaf standar Indonesia, ditandai dengan Alif Kecil di atas tanda Tasydid pada huruf Lam, simbol yang sama seperti hukum Mad Thabi'i. Dan kadar panjang bacaannya adalah 2 harakat. Namun apabila berhenti waqaf boleh dibaca 2, 4 atau 6 harakat. Pada mushaf Timur Tengah, umumnya di atas Tasydid diharakati Fathah biasa/miring atau tanpa Alif Kecil. Sementara huruf Alif-nya terdapat simbol Sakna penggalan kepala huruf Shad, sebagai penanda bahwa Alif tersebut adalah Hamzah Washal akan dibahas di bagian bawah. Cara membaca Alif Lam Jalalah terdiri dari dua macam, yaitu 1. Tafkhim dibaca tebal apabila huruf sebelumnya berharakat Fathah atau Dhammah. 2. Tarqiq dibaca tipis apabila huruf sebelumnya berharakat Kasrah. Contoh Alif Lam Jalalah dibaca Tafkhim Tebal dan Tarkik Tipis Huruf O, pada tulisan latin untuk kata 'Alloh' di atas adalah untuk menunjukkan suara bacaan. Mengikuti Hukum Tajwid, harusnya ditulis dengan menggunakan huruf A, bukan O, yaitu Allah. Contoh Alif Lam Jalalah dibaca Tarqiq Tipis Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. ******* Selain lafal Allah, kata Allahumma اللَّهُمَّ juga termasuk bagian dari cara membaca Tafkhim, maka cara membacanya adalah "Alloohumma".
Lam Jalalah adalah simbol lam kembar dalam tulisan “ALLAH”.Berikut ini pengupasannyaSetelah diperinci maka akan didapatkan simbol seperti gambar dibawah iniSedangkan lam jalalah itu sendiri singkatan dari “LA HAULA WA LA QUATA ILLA BILLAH” yang berarti “Tidak ada Daya Dan Upaya Dan Tidak Ada Kekuatan Kecuali Dengan Bantuan Allah”.Sedangkan jalallah itu sendiri adalah Kebesaran Allah,maka Lam Jalalah adalah lambang Kebesaran terkandung rahasia asma Allah Al-Jalal yang berarti Maha Tinggi dan Al-Jalil yang berarti Yang Maha Agung dan Mulia. Allah telah berfirman yang bermaksud "ALLAH mempunyai Asmaa-Ul-Husna nama-nama yang agung yang sesuai dengan sifat-sifat ALLAH maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut asmaa-ul-husna itu." - Surah Al-A'raf180Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam bersabda, 'la haula wa la quwwata illa billah' adalah salah satu dari sekian banyak perbendaharaan surga." HR. an-Nasa-iAbu Dzar Al-Ghifari berkata” Aku dibimbing olehnya untuk selalu mengucapkan la haula wala quwwata illa billah yakni tidak ada daya upaya dan tidak ada kekuatan kecuali dengan bantuan Allah, karena kalimat ini adalah simpanan perbendaharaan yang diletakkan di bawah Arsy Allah”. HR. Ahmad dalam Musnadnya jilid 5 hal. 159.Karena banyaknya perselisihan dalam umat islam itu sendiri,maka simbol Lam Jalallah menjadi usang dimakan waktu. Banyak dari kita tidak mengetahui dan tidak mau tahu. Sebenarnya umat ini telah mendapatkan warisan spiritual yang dengannya tidak perlu mengeluarkan belanja sesen pun. Simbol ini hanya satu-satunya karena itu adalah sifat-Nya yang Maha Esa. Dengan-Nya kita mendapatkan nikmat dan anugerah yang tiada JALALLAH... Pecahan daripada Rahsia ALLAH, ADAM dan MUHAMMAD. Dikatakan LAM JALALAH mempunyai banyak kegunaan yang di antaranya adalah1 Boleh digunakan untuk memagar kawasan daripada sebarang kezaliman zahir dan batin;2 Boleh digunakan untuk mengikat makhluk halus;3 Boleh digunakan untuk mengunci pergerakan musuh;4 Boleh digunakan untuk memukau lawan;5 Boleh digunakan untuk mengunci dan membuang penyakit;6 Boleh digunakan untuk memulihkan santau;7 Boleh digunakan untuk pagar diri dari sebarang kezaliman orang dan makhluk yang macam-macam lagi. Ianya boleh menjadi berdasarkan niat seseorang. Tetapi ada satu KUNCI LAM JALALLAH iaitu IMAN dan TAQWA... IKHLAS dan REDHA... Kebanyakan pengamal LAM JALALAH selalu menggunakan LAM JALALLAH kepada Makhluk halus dan sebagainya Lebih kepada urusan duniawi tetapi lupa bahawa LAM JALALLAH sepatutnya digunakan untuk MEMBERSIHKAN DIRI SENDIRI daripada sifat-sifat MAZMUMAH... Inilah INTI UTAMA pelajaran LAM JALALLAH...=========================NAFAS LAM JALALLAHYang sebenar benarnya AKU itu NYATA pada diri mu, kepada sifat yang disifatkan, Maka karamkanlah diri mu dalam lautan tidak bertepi itu niscaya yang ada bukan lagi engkau atau aku-mu tetapi AKU DZAT yang melahirkan segalanya, AKU dalam rupamu yakni SIFAT KU Yang Nyata dalam kelakuan mu, engkau Tiada UPAYA dan KEKUATAN untuk melakukan segala gerak itu malahan engkau melakukan atas Kurnia dan Rahmat KU engkau masih merasa ada kewujudan dalam hidup ini sedangkan WUJUD itu adalah AKU semata-mata, yang mengerjakan kelakuanmu itu adalah AKU atas Kudrat dan IradatKU, Yang menentukan waktu pun AKU, AKU punya Ilmu, Tanpa itu engkau Tiada, AKU sengaja menyatakan DIRIKU padamu dan AKU memuji DiriKU diatas sekali-kali ada rasa didalam hatimu bahwa engkau mempunyai kemampuan untuk memujiKU, Ketahuilah bahwa engkau adalah hambaKU yang FAKIR berhak menerima PemberianKU dengan kasih dan sayangKU akan AKU persembahkan sedikit rahasia tentang DIRIKU pada mu.…sebenarnya lafas ALIF-LAM-LAM-HA mengandungi seribu satu rahasia tersirat, hanya yang mengaji dan mengkaji jualah yang mengerti rahasia sebenarnya, Kata Para Wali dan Alim Ulama bahwa lafas ALLAH inilah yang sebenar-benarnya rahasia, terletak ia didalam dirimu1 LA Lam Alif Ucapan bagi Tubuhmu, menjaga kulit dan bulumu, Qalbi kepada Baitullah2 ILAAHA Alif Lam Ha Ucapan bagi Hatimu, penjaga daging dan darahmu, Qalbi kepada Baitul Makmur3 ILLA Alif Lam Alif Ucapan bagi Nyawamu, penjaga urat dan tulangmu, Qalbi kepada Arasy4 Allah Alif lam Lam Ha Ucapan kepada Rahasiamu, penjaga urat dan sumsum Mu, Qalbi kepada Allah– – – – – – – – – – – – – – –Tarik nafas guna hidung dengan kalimah HU, kemudian tahan, disaat menahan baca dalam hati kalimah ini“USALLI LAM JALALLAH, Ruh aku ruh Allah, rahasiaku rahasia Allah, kedudukanku mengadap kiblat baitullah, ALLAH HU LAA ILAAHA ILLALLAHU MUHAMMADUR RASULULLAHI” 3Xkemudian hembuskan nafas dgn mulut dengan kalimah ALLAH, amalkan 2x dalam 24 jam, siang 1x, malam 1x– – – – – – – – – – – – – – –ALIF itu adalah AHDIAH DZAT LA TAAYUN pun AKU, SIRRULLAH pun AKU juga, Inilah ASAL NIAT yang tiada huruf dan tiada suara, Inilah USALLI artinya AKU sifatnya NAFSI WUJUDAdapun ALIF itu dalil menyatakan maknanya DZAT, mertabat INSAN dan AHADIAH, Dengan kebesaran ALIF ini maka jadilah LAM yakni dengan kebesaran dan kekayaan SIFAT DZAT, Artinya ESA pada pihak TANZILLAM AWAL atau ALIF DIATAS Adapun ALIF DI-ATAS itu dalil menyatakan SIFAT huruf ALIF diatas, Maka jadilah LAM AWAL maknanya SIFATKU SEMATA-MATA, mertabatnya WAHDAH Yakni TA’AYUN AWAL, Artinya NYATA AKU YANG PERTAMA Yakni TAJALLI SIFATKU Allah, Menjadi NUR MUHAMMAD – AIN SABITAH – WUJUD IDHAFI – INSAN KAMIL pun AKU juga, Menanggung NamaNya ALLAH,Inilah asal yang sebenarnya SIFAT MAANILAM AKHIR atau ALIF DIBAWAH Adapun ALIF Di-bawah itu dalil menyatakan ASMA’KU, Huruf ALIF dibawah menjadi LAM AKHIR maknanya ASMA’ Martabat WAHIDIAH yang bernama ALLAH Yakni TA’AYUN TSANI, Artinya NYATA YANG KEDUA Maka Tajallilah RUH ADAM dengan kebesaranku, kelimpahan Ruh inilah menjadi Tubuh Adam daripada huruf Alif Di-AtasMaka huruf ini Maknanya DZAT ALIF Di-Atas Maka jadilah LAM AWAL, Maknanya Sifat ALIF dibawah Maka jadilah LAM AKHIR maknanya ASMA’ ALIF didepan Maka jadilah maknanya AF’AL, Maka 4 huruf itu adalah empat Sifat ALIF LAM LAM HA– – – – – – – – – – – – – – –Pertama RUH JASMANI Yaitu TUBUHKU Yakni DIRI TAJALLIKedua RUH RUHANI Yaitu HATIKU Yakni DIRI TERPERIKetiga RUH IDHOFI Yaitu NYAWAKU Yakni DIRI YANG TERPERIKeempat RUH AL-QUDDUS Yaitu RAHASIAKU Yakni DIRI YANG WUJUD– – – – – – – – – – – – – – –Maka Adapun Nama ALLAH itu jadi TUBUH padamu, Tubuh kepada ALLAH itu jadi HATI padamu, HATI kepada Allah itu jadi NYAWA kepadamu, Nyawa kepada Allah itu jadi RAHASIA kepadamuMaka Adapun yang bernama TUBUH itu PERBUATAN yang datang daripada HATI, Perbuatan Hati datang daripada Nyawa, Perbuatan Nyawa datang daripada Rahasia, Perbuatan Rahasia datang daripada AF’ALKU AllahMaka Adapun yang bernama MATA itu ialah untuk MELIHAT, dan orang yang melihat itu tempatnya pada MATA HATI pada JANTUNG,Didalam Jantung ada FUAD,Didalam Fuad ada CAHAYA,Didalam Cahaya ada RAHASIA,Didalam Rahasia itu adalah Seperti Firman Allah yang berbunyi “Al Insanu Sirri… Wa Ana Sirruhu,Insan itu adalah rahasiaKu dan Akulah rahasianya”INNI ANA DZATULHAQQ INALLAHINNI ANA SIFATULHAQQ INALLAHINNI ANA ASMAULHAQQ INALLAHINNI ANA AFAALULHAQQ INALLAHTIADA SATU NAFAS PUN TERLEPAS DARIPADAKU MELAINKAN DI SITU PULA ADA QADAR YANG BERLAKU DI ATAS MU, karena hakikat nafas itu adalah penyatuan antara pencinta dengan yang dicintai, inilah yang dikatakan makna sholat yang berkekalan, sebab sholat itu adalah MIKRAJNYA bagi orang yang mukmin, maka dari itu ikutilah gerak nafasmu sampai kepada yang dicintai yaitu Allah, inilah peringkat yang terpuji karena pada peringkat inilah yang dikatakan “SHOLATLAH ENGKAU KEPADA DIRIMU SENDIRI, SEBAB YANG ADA PADA DIRIMU HANYALAH PENYEMBAHAN PADA DIRIMU, TIADA LAIN DIRIMU ITU MELAINKAN DIRIKU JUA ADANYA”============================Maksudnya ialah tukarlah arah pandanganmu atau hadapmu dari Kiblat Kaabah kepada yang Haq, lakukan ini semasa turun naiknya Nafas, ITULAH SHOLAT YANG BERKEKALAN, maka dari itu turun naiknya nafas mu disebut dengan “ASH0LATU DAIM UL HAQ” maksudnya adalah SHOLAT DIAM tetap tanpa gerakan, dilakukan terus menerus sepanjang hidup, itu jugalah yang disebut SHOLAT ABADI karena menuju ALAM KEABADIAN============================NIATNYA dalam hati mu adalah SH0LAT DAIM UNTUK SELAMA HIDUP, karena BERDIRI itu adalah hakikatnya HIDUPmu, RUKUK itu adalah hakikatnya PENGLIHATANmu, IKTIDAL itu adalah hakikatnya PENDENGARANmu, SUJUD itu adalah hakikatnya PENCIUMANmu, BACAAN AYAT itu adalah hakikatnya UCAPANmu, DUDUK itu adalah hakikatnya IMANmu, PUJIAN itu adalah hakikatnya KELUAR MASUK NAFASmu, DZIKIR itu adalah hakikatnya INGATANmu, KIBLAT itu adalah hakikatnya RENUNGANmu, jadi FARDHU itu adalah hakikatnya MENJALANKAN YANG WAJIB LANTARAN KUDRAT-KU, PASRAHnya engkau KEPADA DZAT-KU yang MAHA HIDUP, KARENA YANG DEMIKIAN ITU TELAH BERDIRInya engkau PADA ZAT, SIFAT dan AF'AL KU============================Inilah Al Qur’an sejati, sebagai tanda HAKIKAT semua SH0LAT, inilah HAKIKAT SH0LAT DAIM yakni sholat yang sejati, tanpa dihalangi waktu, tidak mempunyai hitungan rakaat, SH0LAT DAIM inilah yang boleh sambil kerja, duduk dengan berdiri, berdiri dengan duduk, lari dengan berhenti, membisu dengan bercerita, bepergian dengan tidur, tidur dengan terjaga seperti itulah ibaratnya, sebab HAKIKAT SH0LAT DAIM itu tanpa SUJUD dan RUKUK, yakni hanya berada dalam RASA SEJATI HIDUP mu semata-mata.============================Inilah Sholatul Daim yang dinamakan Sholat yang berkekalan, Wahdah Fil Kasrah yaitu pandang satu kepada yang banyak, maka yang dinamakan Nafas itu yang keluar masuk daripada mulut, maka yang dinamakan Nupus itu yang keluar masuk daripada hidung, maka yang dinamakan Tanapas itu yang keluar masuk daripada telinga, maka yang dinamakan Ampas itu yang keluar masuk daripada mata, maka Napas itulah yang menuju kepada HAQ, karena itu hendaklah engkau ketahui Ilmu Nafas, yaitu Ilmu Ghaibul Ghuyub, karena itu adalah salah satu daripada ibadahnya Muhammad masuk HU-Muhammad, Nafas tertahan HU-Ahmad, Nafas keluar HU-Ahad, Maka amalan inilah yang dinamakan Syuhudul Wahdah Fil Kasrah, Syuhudul Kasrah Fil Wahdah, dari Allah, dengan Allah dan untuk Allah, Dari Allah mengerakkan Ruhaniah,dari ruhaniah menggerakan Al-Hayat, dari Al-Hayat menggerakkan nafas dan dari nafas menggerakkan jasad dan pada hakikatnya itu Allah jua yang menggerakkan sekaliannya sebagaimana firmanNya “Ya Muhammad, bukanlah engkau yang melontar ketika engkau melontar, akan tetapi Allah lah yang melontar ketika engkau melontar”============================Jadi pada pandangan dzahirnya perbuatan hamba, tetapi pada pandangan mata hati adalah perbuatan Allah jua adanya, itulah yang dikatakan hubungan antara hamba dengan Allah dan Allah dengan hamba ialah umpama matahari dengan cahaya yang tidak bersekutu atau bersatu dan tidak bercerai antara cahaya itu dengan zat matahari, Cahaya itu bukan matahari dan bukan lain daripada matahari, Contoh yang lain pula seperti api dengan asap, asap itu menunjukkan adanya api dan asap itu bukan api dan tidak lain daripada api yang tidak bercerai dan tidak bersekutu, begitulah juga hamba dengan Allah, tidak bercerai dan tidak bersatu, maka ketika itu akal kita akan berkata “Alangkah ajaibnya, bagaimana boleh berhimpun kedua-duanya hamba dengan Allah yang berlawanan padahal kedua-duanya tidak sah berhimpun antara satu sama lain.” Sebagaimana di isyaratkan Nabi Artinya “Tidak bercerai antara nafi dan isbat, siapa yang menceraikannya kafir, siapa yang menyatukanNya kufur”============================Kata pepatah “Tak kenal maka tak cinta, tak cinta maka tak dekat, tak dekat maka tak belajar, tak belajar maka tak mengerti, tak mengerti maka tak paham, tak paham maka tak mengetahui, tak mengetahui maka tak berkata, tak berkata maka tak merasa, tak merasa maka Lenyaplah manusia, karena Rasa dirasa adalah sama, tidak terpisah dari dahulu kala, hanya nafsu menutup pintunya, sungguh Dia telah lama bertahta disana, dicarinya Dia jauh dibalik gunung, tidak disadari dirinya meraung, menjerit-jerit minta di tenung, supaya bertemu kekasih yang dikandung”================================KESEMPURNAAN DIRIKetahui RAHASIA ini “Barang siapa tidak mengetahui tentang ilmu pernafasan maka dia tidak akan mengetahui, Syahadat, Istinja, Junub dan janabat”PERINGATANWalaupun dia ahli Fikih.. ahli Tauhid.. ahli Tasawuf.. kalau masih belum mengenal ilmu hakekat diri yang asli yaitu “turun naik nafas” dan masih berpegangan kepada nama dan bacaan maka masih belum sempurna ilmunya yang Haq.“MAN ABDAL ISMU’U NAL MA’NA FAHAU KAFIRUN” Barang siapa menyembah Nama tiada mengetahui yang punya nama orang itu kafir.“MAN ABDAL ISMU’U NAL MA’NA FAHUA BATILUN”Barang siapa menyembah nama tiada mengetahui nama hukumnya batil yaitu sia-sia bukan nama, bukan bacaan namun yang lebih wajib difahami adalah hakekat asal kejadian diri kita yang sebenar-benarnya__________________________________Ketahuilah RAHASIA ini “Ujud Allah yaitu nafas yang LAISA, tidak ada umpamanya, Karena Allah itu hanya nama kebesaran diri Nabi kita MUHAMMAD harus sungguh-sungguh mengenal diri dzahir dan batin, Barang siapa tidak mengenal Allah dari awalnya.. Barang siapa tidak mengenal Allah dari akhirnya… Barang siapa tidak mengenal Allah dari dunia dan akhirat.. Barang siapa tidak mengenal Allah dari hidupnya.. Niscaya tidak mengenal juga di negeri akhirat__________________________________Apabila kita telah Mengenal Diri kita yang sebenar-benarnya, maka kita tidak terdindingi dengan Nabi kita MUHAMMAD karena tiada lain diri kita bertubuh NUR MUHAMMAD dzahir dan bathin__________________________________Barang siapa kenal dengan dirinya tentu kenal dengan Rasullullah PASTI, akan melihat kebesaran Jalal dan Jamalnya Rasullullah nama kebesaran ALLAH yang disebut SUBHANAHUWATA’ALA, Yang tidak lain adalah diri “HU.. “ diri nabi kita Muhammad Itulah yang sebenarnya LAISA bernama HU WAJIBUL UJUD“yang dikatakan laisa kamislihi itu sudah jelas, pandang yang banyak pada yg Esa.. pandang yang Esa pada yang banyak.. bukan dengan pandanganmu.. namun pandangan-Nya..bukan dengan rasamu namun dengan rasa-Nya”__________________________________Kosong itulah yang disebut LAISA yang bernama Wajibul ujud, Tajjali sendiri menjadi Nur Muhammad bernama titik zarrah, Dari titik menjadi Alif yaitu terjadinya alam semesta__________________________________Kosong nafas turun menahan itulah kesempurnaan syahadat, adanya denyut kita, Titik adalah rahasia Nabi kita Nur Salasia’ yang ter-rahasia yaitu Dua nama satu wujud, yaitu rahasia titik dan kosong itulah ADA-NYA, Alif waktu keluar nafas kita, kodrat dan iradatNYA, bernama Allah Ta’ala, semata-mata asma dan af’alullah__________________________________Kembali dari asalku dzahir dan batin, Asal Alif dari pada bapak Hak Allah, Jadi tubuh kita HAKULLAH sudah diterima oleh ibu, Kenyataannya, nama dan yang punya nama memuji nama, Jadi yang berkata dan yang bersuara Nur Salasia’ Itulah nama Allah yang ter-rahasia, Itulah yang menggenapkan 99 nama Allah menjadi 100__________________________________ALLAH adalah Kalamullah dan Qadim.. MUHAMMAD adalah kamulah dan qadim.. Dua nama tidak terpisah.. satu kesatuan__________________________________Kalau dua nama dikatakan terpisah,Maka.. Binasalah akidahnya.. Binasalah imannya.. Binasalah islamnya.. dan binasalah ihsannya…akan termasuk orang yang jahil… juga yang mengatakan Nur Muhammad Muhadas, binasalah amalnya, binasalah segala perbuatannya.. Beribadah seperti musyrik saja.. Maka.. Sangat perlu dipahami lagi, Hakekatnya dua nama itu dua wujud atau satu wujud…?__________________________________Bahwa, HU… Didalam ilmu Makrifat dinamakan ISMUL JALALLAH, yaitu nama tentang keadaan Maha Tinggi yang awal-awal telah ada dengan sendirinya, yaitu yang LAISA HU.. Didalam Ilmu Hakekat bermakna tentang keadaan yang Maha Esa yang awal-awal telah HUWA.. Adalah diri Muhammad AHMADyang awal-awal telah ada yakni Al Insanul Kamil yang Maha Allah yang sebenarnya ini sungguh-sungguh sangat dirahasiakan, Bahwa Allah hanya nama Kebesaran Puji bagi Al Insanul Kamil … “AINUL MUHAMMAD” Berpeganglah pada pendirianmu… tetap… jangan berubah lagi.. sampai akhir menjadi pokok pembahasan ilmu Makrifat pada mulanya adalah dari surah Al-Ikhlas “QUL HU ALLAHU AHAD…” Dimaknakan menjadi “Katakan DIA Allah itu Esa” Dari makna inilah timbul pendapat bahwa Muhammad Rasulullah itu manusia biasa, atau pesuruh Allah di dunia untuk menyelamatkan manusia daripada kemusyrikan dan + HUWA = berkata HUWA domirnya ialah ANTA, kalau Anta tidak ada maka tidak ada yang menyatakan “Qulhu Allahu Ahad”__________________________________Maka, Anta dalam Ilmu Makrifat ada dua makna yaitu 1. Anta yang Dzahir2. Anta yang Batin__________________________________Adapun Anta yang dzahir adalah Al Insan Nabi kita Muhammad SAW, maka insan itu adalah alat komunikasi atau sebagai jarum jam diri orang Mukmin yang bergerak setiap detik, Tiada huruf dan tiada suara, di ingat tidak di ingat, bergerak terus memuji DiriNya sendiri, 1hari X 24 jam X 60minit X 60saat = 86,400 pujiNya, di ingat atau tidak di ingat__________________________________Adapun Anta yang Batin yakni Sirrul Insan adalah Muhammad SAW jua, maka HUWA dan ANTA hanya satu saja yaitu Huwa Muhammad atau Huwa Ahmad, Anta Muhammad dinamakan Mubtadi yaitu kalimat yang menjadi pokok perhatian di dalam Ilmu Makrifat__________________________________Dan Allah itu dinamakan Kabar Awal yaitu Kabar pertama menerangkan tentang keadaan HUWA, Sedangkan Allah Tuhan kabar yang umum pada yahudi dan nasranipun memakainya, namun Al-Quran menerangkan dengan kalimat “WAMA HUM BI MU’MININ” Dan tiadalah mereka itu orang yang beriman”__________________________________Sebenarnya karena mereka tidak yakin dengan kalimat syahadat “WA ASHADU ANNA MUHAMMADARRASULULLAH”__________________________________Tahukah kalian…, Bahwa didalam kitab Nasrani sekarang nama Allah sangat banyak disebutkan, demikian pula “HU” ada 6000 lebih bagi kita, kitab itu tidak bisa di imani karena nama nabi Muhammad SAW telah di hilangkan__________________________________Maka demikian juga bila kita ada mengenal ilmu batin yang hanya mengenal Allah saja dan tidak mengenal Nabi Muhammad SAW, itu sama saja dengan ilmu batinnya Yahudi dan Nasrani__________________________________Ingat ..!! Bukan kita menghilangkan nama Allah sama sekali, bahwa Allah tetap ada, namun yang dikenal dengan Allah hanya Rasulullah Makrifat adalah mengenal diri yang sebenar-benarnya, Bahwa kita berasal dari Allah Qadim kemudian kembali kepada Qadim Allah, dengan kalimat INNALILLAHI WAINNAILAIHI ROJI’UN__________________________________3 faktor penting dalam Makrifat adalah PERTAMA La ta’yun = Belum ada ketentuanDzatul Buhti = Dzat yang kekalPenjelasan Disini Allah di umpamakan laut yang tiada bergelombang.. Dia-lah Tuhan yang maha suci dan maha tinggi, tiada martabat diatasNya manusia sudah ada sejak dahulu dan tiada terpisah dengan Tuhannya, Bahwa kita sudah berada dalam rahasia Allah SWT, namun karena Allah belum ada nampak maka kita belum juga di tampakkanNya, jadi sejak La ta’yun manusia sudah tetap dalam rahasia Allah tetapi belum ada pengakuan apa-apa karena belum nampak dan belum ditampakkan__________________________________KEDUA Ta’yun awal = Ketentuan yang pertamaWahdah = TunggalHakikatul Muhammadiyah = Asal mula segala yang adaPenjelasan Disini Tuhan telah menampakkan diriNya, maka ditampakkan-Nyalah manusia itu dahulu titik didalam dirinya sendiri seraya melihat dan berkata ALASTU BIRABBIKUM? Maka di jawab dengan BALA SYAHIDNASetelah pengakuan ini terjadi maka Tuhan berkata “Saat ini Aku akan mengambil empat anasar dari tubuhmu Ku jadikan alam agar engkau menetap kelak”, maka kita menjawab dengan kalimat LA HAULA WALA KUATA ILLABILLAH’– Dari Rahasia dijadikan Api– Dari Ruh dijadikan Angin– Dari Hati dijadikan Air– Dari Tubuh dijadikan TanahMaka jadilah Alam semesta dengan segala isinya,Selanjutnya “titik” itu mengembang menjadi banyak, tumbuh dan besar menjadi tsani = Ketentuan keduaHakekatul Adam = Asal mula manusiaBahwa Alif pada Dzat menyelubungi semua rahasia yang ada, Disini Allah seumpama laut dengan gelombangnya, sesungguhnya Allah SWT Tuhan yang maha suci lagi maha tinggi diumpamakan laut, sedangkan semua yang ada diumpamakan gelombang, adapun gelombang itu tiada terpisah dari laut Ketiga martabat diatas semuanya adalah Qadim, Yang terdahulu atau terbelakang hanya lah sebutan saja, bukan karena waktu. Ketika kita mengatakan Ahdah maha tunggal, Wahdah tunggal, Wahdiyah menunggalkan Atau.. Ketika kita mengatakan La Ta’yin belum tentu, Ta’yin awal sudah tentu, Ta’yin tsani ketentuan berikutnya Maka.. Ketiga martabat itu semua adalah yang awal dan yang akhir hanya perkataan saja, bukan karena waktu namun karena sesungguhnya laut yang tiada bergelombang, disitu juga terdapat satu gelombang titik, maka dari titik itu berkembang menjadi banyak, itulah yang dinamakn ALIF, pada hakekatnya satu saja namun tiga dalam akan hal ini betul-betul.. Jadikan dasar pegangan dalam hati sanubari, Bahwa tiada terpisah kita dengan Allah SWT, Dari awal yang tiada berawal hingga akhir yang tiada berakhir, Inilah satu pemahaman Makrifat yang sempurna,__________________________________Nur Salasiah itulah yang benar-benar LAISA, Nur yang awal-awal muncul karena kedzahiran nabi Muhammad SAW yang luar biasa, semata-mata hanya ikhtibar bagi kita umat Rasulullah SAW. “Aku adalah seperti kamu jua..” ini perkataan ikhtibar saja, Rasulullah SAW itu U’ Ahad__________________________________Ke dzahiran kita manusia Muhammad namanya, Laki-laki dan perempuan, Adam dan Hawa, tiada lain adalah dari satu titik noktah, Itulah yang dikatakan satu kesatuan, Itulah ujud hakiki Rasulullah SAW Sudah Nampak..? jangan di pahami lagi__________________________________HU awal mula mengucap, HU nikmat awal terjalin, HU ma’nikam asal aku jadi, Muhamad aminullah nama tuhanku, Muhammad rasulullah nama nyawaku, Muhammadiah nama hambaku, Wujud-berwujud wujud Allah__________________________________MIM = Wal Mim ul awwalu yadullu nara sihaHA = Wal Ha ul yadullu ala dzohiriMIM = Wal Mim us tsani yadullu ala suratiDAL = Wad Dallu yadullu ala qoda mihi__________________________________HU …… Awal nabi kita Muhammad SAW atau yang LAISA mengucapKan nama “ALLAH”ALIF = ibarat Dzat kepada nabi kita, itulah Rahasia yang tersirat bernama Muhammad AminullahLAM AWAL = ibarat Sifat kepada nabi kita, itulah Nyawa yang bernama Muhammad RasulullahLAM AKHIR = ibarat Asma kepada nabi kita, itulah Hati yang bernama Muhammad NuraniHA = ibarat Af’al kepada nabi kita, itulah Rupa yang bernama Muhammad Jasmani__________________________________Pandanglah ke dalam.. Kembalikan.. Tidak lain satu kesatuan adanya.. Apa jua pun… Karena, Dzat Allah gaib pada alam Ruh, Sifat Allah gaib pada alam Misal, Asma Allah gaib pada alam Ajsam, Af’al Allah gaib pada alam Insan__________________________________Dan, Dzat Allah pada alam Ruh bernama Nur, Sifat Allah pada alam Misal bernama Ke-dzahiran, Asma Allah pada alam Ajsam bernama Mu-dzahir, Af’al Allah pada alam Insan bernama Manusia__________________________________Kesemuanya tiada bercerai dari pada asal.. Maujud-lah Dzat-Sifat-Asma-Af’al, itulah MUHAMMAD, Kuasa sendirnya, Wujudnya Makrifat, Lakunya Suci, Jalannya SEMPURNA, Tempatnya halus, Sifatnya Syukur,__________________________________Hendaklah jangan perkataan ini diasa-asakan lagi, Jangan pula tanyakan pada sembarang orang, Belajarlah pada ahlinya agar bertambah IMAN di dada dan SEMPURNA Salbiyah, Ma’ani, Ma’nawiyah, Jalal, Jamal, Kohar dan Kamal, itulah adanya kesempurnaan Sifat 20, Itulah yang sebenar-benarnya menerangkan tentang ke-LAISA-an diri nabi kita Rasulullah SAW, yaitu diri HU’__________________________________20 Sifat dipecah menjadi satu, 19 Sembilan belas Sifat kepunyaan Haq Tuan Nabi SAW yang LAISA, tajjalinya Dzat Hua jibul ujud bernama Allah yang sebenarnya Nur Muhammad SAW jua satu tersedia pada diri kita yaitu ujud ada mustahil tidak ada, maksudnya adanya nafas kita yaitu ALIFULLAH yang tesedia pada diri seluruh manusia__________________________________Takbiratul Ihram, adalah saat dimana kita memesrakan nama Nabi kita Muhammad SAW yang di dalam diri, yang meliputi seluruh tubuh kita, bernama yang hidup tiada lain Dzat Hayyun, yaitu nafas yang keluar masuk, Dari Sifat 20, himpun sifat Salbiyah, diperkecil menjadi sifat Ma’ani atau sifat 7, kembali sifat 7 waktu mesranya menjadi empat nasab saja yaitu pendengaran, penciuman, penglihatan, pengrasaPendengaran nur, penciuman nur, penglihatan nur, pengrasa nur himpun menjadi SATU RAHASIA semua, Himpun lagi terakhir ujud ada mustahil tiada__________________________________Setiap orang sudah berada pada jalurnya, dan setiap jalur menurut pandagan orang tersebut adalah benar, ini tidak berbicara salah dan benar, karena setiap orang pasti akan memandang lurus pada jalur yang di jalur karena adanya kehidupan, berpeganglah kepada hidupmu, hidup itulah Nyawa, Nyawa itulah MUHAMMAD, jangan engkau ragu dengan peganganmu, Jangan cari lagi.[ Sumber dari llatif syarifilliyah ] About roslanTv Tarekat Ut wisi enim ad minim veniam, quis nostrud exerci tation ullamcorper suscipit lobortis nisl ut aliquip ex ea commodo consequat. Duis autem vel eum iriure dolor in hendrerit in vulputate velit esse molestie consequat, vel illum dolore eu feugiat nulla facilisis at vero eros et accumsan et iusto odio dignissim qui blandit praesent luptatum zzril delenit augue duis.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM AL–FATEHAH>> Adapun yang dinamakan FAHAM AL-FATIHAH, itu sebagai berikut ALHAMDULILLAH Ertinya, Ya Muhammad, sembahyangmu itu aku jua memuji diriku. RABBIL–ALAMIN Ertinya, Ya Muhammad, aku tahu zahir bathinmu. ARRAHMANIRRAHIM Ertinya, Ya Muhammad, yang membaca fatehah itu, aku jua memuji diriku. MALIKIYYAUMIDDIN Ertinya, Ya Muhammad, engkau jua ganti pekerjaanku, kerana engkau tiada lain Aku. IYAKANA’BUDU WAIYYA–KANASTAIN Ertinya, Ya Muhammad, tiada yang sembahyang hanya aku dan yang ghaib Aku jua. IHDINASSYIRATAL Ertinya, Ya Muhammad, tiada yang mengetahui akan daku MUSTAQIM hanya engkau jua. SYIRATALLAZINA AN’AMTAALAIHIM Ertinya, Ya Muhammad, sesungguhnya keranamu sekalian yang ada. GHAIRILMAGDHUBI’ALAIHIM Ertinya, Ya Muhammad, tiada aku marah Aku kasih padamu dan Sekalian umatmu. Aku mengatakan Rahsiaku padamu, dan engkau Katakan rahsiamu pada sekalian umatmu. WALADHOLLIN Ertinya, Ya Muhammad, jika tiada engkau kekasihku, maka tiada RahsiaKU sekaliannya padamu. AMIN Ertinya, Ya Muhammad, engkau ganti Rahsiaku, Allah nama bagi zat Tuhan yang qadim DINDING ASAL DIRI>> Adapun yang dinamakan “Dinding Asal Diri” itu adalah seperti disebut dibawah ini AKU ALIF ALLAH. MASUKKU KEPADA LAM DJALALLAH. LENYAPKU DI GHOIRULLAH. HILANGKU KEPADA LA ILAHA ILLALLAH MUHAMMADARRASULULLAH. ——— Perpindahan kedudukan nyawa pada waktu SUBUH —berada di SULBI, Nabinya ADAM, Warnanya PUTIH. ZOHOR —berada di PUSAT, Nabinya IBRAHIM, warnanya KUNING. ASAR —berada di JANTUNG, Nabinya YUSUF, warna MERAH. MAGHRIB —berada di DADA, Nabinya ISA warnanya BIRU. ISYA —berada di OTAK, Nabinya MUSA Warnanya HITAM. UNTUK DIBACA SEBELUM TAKBIRATUL IHRAM SEBELUM MEMBACA DOA PERTAMA “BAITULLAH, HU ALLAH, HU BAINA ALLAH, RAHSIA ALLAH”. Caranya Ketika kita hendak mengangkat TAKBIRATULIHRAM, tarik nafas dengan HU, hakikat kita AKU masuk kedalam. Tatkala kita mengangkat TAKBIR ingat ZAT – ALIF Tatkala kita RUKU’ ingat SIFAT – SIFAT Tatkala kita I’TIDAL ingat akan ASMA’ – LAM Tatkala kita SUJUD ingat akan AF’AL – HA Sampai salam jangan lupa ; ZAT – ALIF LA SIFAT – LAM ILAHA ASMA’ – LAM ILLA AF’AL – HA ALLAH Adapun ALIF itu ibarat SIFAT ALLAH, menjadi Rahsia kepada MUHAMMAD, menjadi CAHAYA kepada kita. Adapun LAM AWAL itu ibarat SIFAT ALLAH, menjadi RUPA kepada MUHAMMAD, menjadi CAHAYANYA kepada kita. Adapun LAM AKHIR itu ibarat ASMA’ ALLAH, menjadi ILMU kepada MUHAMMAD, menjadi IMAN kepada kita. Adapun HA itu ibarat AF’AL ALLAH, menjadi KELAKUAN kepada MUHAMMAD, menjadi HATI kepada kita. Maka HU itu AKULAH ALLAH. Leburnya MUHAMMAD kepada ALLAH. LA itu AKULAH Raja Dunia dan Akhirat. ZAT – MA’RIFAT—Adapun ZATnya nyata kepada MA’RIFAT SIFAT – HAKIKAT—Adapun SIFATnya nyata kepada HAKIKAT ASMA’ – THARIKAT—Adapun ASMA’nya nyata kepada THARIKAT AFA’AL – SYARIAT—Adapun AFA’ALnya nyata kepada SYARI’AT —Adapun SYARI’AT nyata kepada kelakuan TUBUH INSAN. —Adapun THARIKAT nyata kepada kelakuan HATI INSAN. —Adapun HAKIKAT nyata kepada kelakuan NYAWA INSAN. —Adapun MA’RIFAT nyata kepada kelakuan FU’AD INSAN. Inilah rupa yang 4 perkara ini, jangan tidak diketahui risalah tersebut dibawah ini. Zat – Ma’rifat – Rahsia – MIM Sifat – Hakikat – Nyawa – HA Asma’ – Tharikat – Hati – MIM Afa’al – Syari’at – Tubuh – DAL Adapun asal tubuh lembaga terdiri dari 4 empat nasar ialah TANAH AIR ANGIN API Kesemuanya ini daripada NUR MUHAMMAD Muhammad Al–qur’an. Adapun asal kejadian diri terdiri dari 3 perkara BAPA – Urat Besar – Urat Kecil – Tulang – Otak IBU – Rambut – Kulit – Daging – Darah TUHAN – Pengelihatan – Pendengaran – Rasa – Penciuman – Nyawa Ketiga perkara ini jumlahnya 13 tigabelas dan ini terhimpun dalam rukun 13 tigabelas – Rukun Sembahyang -Hadist. AL-FATEHAH PADA DIRI Bismillah – Kepala kita. Arrahman – Mata kita. Arrahim – Antara kedua mata kita. Alhamdulillah – Muka kita. Rabbil’alamin – Telinga kanan kita. Arrahman – Telinga kiri kita. Arrahim – Tangan kanan dan kiri. Malikiyyaumiddin – Belakang kita. Iyyakana’budu – Kulipak kulit kita. Waiyyakanasta’in – Dada kita. Ihdinasyiratal mustaqim – Urat lidah kita. Syiratllazina an’amtaalaihim – Pusat kita. Ghoirilmagdhu bialaihim – Empedu kita, Hati kita. Waladdallin – Hati kura paru – paru kita. Amin – Jantung kita. _________________________________ PECAHAN PADA YANG EMPAT SYARI’AT – syariat tubuh – Afa’al Allah – Diri Terperiksa – Syariat – Ilmu Yakin THARIKAT – Tharikat Hati – Asma Allah – Diri Terperi – Tharikat Ainul Yakin HAKIKAT – Hakikat Roh – Diri Tajalli – Hakikat Hakkul Yakin MA’RIFAT – Rahsia Zat Allah – Diri Tajalli – Ma’rifat – Kamalul Yakin ________________________________ PECAHAN LA ILAHA ILLA ALLAH LAILAHAILLALLAH LA Jasmani, yakni syari’at tubuh Syari’at itu perbuatan – Jalla. ILAHA Rohani, yakni tharikat hati Tharikat itu kataku – Jamal. ILLA Hakikat nyawa Hakikat itu kediamanku – Qahar . ALLAH Ma’rifat atau rahsia Ma’rifat itu rahasiaku – Kamal. LA Menjadi ALHAMDU atau ZAT Hayat. ____________________________ Apabila kita hendak mancari/mengenal diri, maka hendaknya terlebih dahulu kita ketahui/kita kenal akan RAHSIA NUR MUHAMMAD kerana rahsia Nur Muhammad itulah sebenar-benar diri. RAHSIA NUR MUHAMMAD>> Adapun yang bernama diri itu terbahagi 2 dua bahagian, pertama diri yang lahir, kedua diri yang batin. Adapun yang lahir berasal daripada ANAMIR ADAM yakni 4 empat perkara API —ANGIN—AIR—BUMI Adapun API itu terbit daripada yang batin berhuruf ALIF, bernama ZAT, menjadi RAHSIA, hurufnya DARAH pada kita. Adapun ANGIN itu terbit daripada yang batin berhuruf LAM AWAL, bernama SIFAT menjadi NYAWA, hurufnya NAFAS pada kita. Adapun AIR itu terbit daripada yang batin berhuruf LAM AKHIR, bernama ASMA’ menjadi HATI, hurufnya MANI pada kita. Adapun BUMI itu terbit daripada yang batin berhuruf HA, bernama AFA’AL menjadi KELAKUAN, hurufnya TUBUH pada kita. Jadi jika demikian Diri kita yang zahir itu terbit daripada bayang-bayang diri kita yang batin jua, yang berhuruf atau berkalimah ALLAH, dan jangan kiranya kita syak dan waham lagi. Kemudian daripada itu hendaklah kita fikirkan pula diri kita yang sudah berhuruf atau berkalimat ALLAH itu, bagaimana hendaknya supaya jangan sampai tersalah sangka. Kemudian sesudah kita ketahui diri yang zahir itu, hendaknya kita ketahui pula diri yang batin, siapa dan yang mana. Kerana diri yang batin itulah yang mengenal Tuhannya, seperti sabda Nabi Muhammad “MAN ARAFA NAFSAHU FAQOD ARAFA RABBAHU” Ertinya, barang siapa yang mengenal akan dirinya, maka kenal akan Tuhannya. Tetapi sebelum kita mengenal diri yang batin, maka hendaknya lebih dahulu diri kita yang zahir itu, yang berwujud nama ALLAH itu. Kita matikan sebelum daripada mati, seperti firman Allah didalam Qur’an ; “ANTAL MAUTU QOBBAL MAUTU” Ertinya engkau matikan dirimu sebelum kamu mati. Maka jikalau sudah kita matikan diri kita yang zahir, barulah nyata diri kita yang batin, yang bernama sebenar-benarnya diri. Adapun mematikan diri yang berhuruf atau berkalimah nama Allah itu demikian caranya pertama manafikan hurufnya ALIF–LAM–LAM–HA. ALIF – ALLAHUSSAMAWATUWAL ARD. LAM – LILLAHISSAMAWATIWAL ARD. LAM – LAHULMULQUSSAMAWATIWAL ARD. HA – HUWAL AWALU WAL AKHIRU WAL ZAHIRU WAL BATINU. Jadi kalau diri kita yang zahir itu nyata sudah FANA’, ertinya berkali-kali tiada mempunyai apa lagi, seperti kata lafaz “ MIN ADAMIN ILLA UJUDIN WAMIN UJUDINILLA ADAMIN “ Ertinya Daripada tiada menjadi ada dan daripada ada kembali kepada tiada. Jadi maksudnya kita ini diri kita yang zahir ini sudah fana’ kepada diri yang batin, ertinya yang zahir ini sehelai rambutpun tiada mempunyai apa-apa lagi, dan tiada boleh dikatakan ada lagi. Pada ILMUnya hanya diri yang batin jua, ialah yang bernama MUHAMMAD. Seperti firman Allah didalam hadist qudsi “CHALAQAL ASYIA LIAZLIKA WAHA OTUHALILAZLI“, Ertinya ; Kujadikan engkau keranaku ya Muhammad. Jadi jelaslah bahawa yang bernama MUHAMMAD itulah sebenar-benarnya diri yang batin, dan hendaknya janganlah kita syak dan waham lagi, kerana MUHAMMAD itulah yang ada mempunyai TUBUH, HATI, NYAWA, dan RAHSIA. Adapun TUBUH MUHAMMAD itulah yang bernama ALAM IHSAN yakni SYARIAT. Adapun HATI MUHAMMAD itulah yang bernama ALAM JITSIH yakni THARIKAT. Adapun NYAWA MUHAMMAD itulah yang bernama ALAM MISAL yakni HAKIKAT. Adapun RAHSIA MUHAMMAD itulah yang bernama ALAM ROH yakni MA’RIFAT. Maka sesudah demikian itu hendaklah MUHAMMAD itu pula yang mengenal TUHANNYA, tetapi belum lagi MUHAMMAD boleh mengenal Tuhannya, jika belum lagi fana’ TUBUHNYA, HATINYA, NYAWANYA, RAHSIANYA, ZATNYA, SIFATNYA, ASMA’NYA dan AFA’ALNYA. Seperti firman Allah didalam Qur’an “QUL HUALLAHU AHAD” Ertinya ; Katakan olehmu Ya Muhammad, bahawasanya Allah Ta’ala ESA. ESA pada ZATNYA, ESA pada SIFATNYA, ESA pada ASMA’NYA, dan ESA pada AFA’ALNYA. Dan lagi firman Allah didalam Al – Qur’an “ WATAWAKKAL ALAL HAYYIL LAZILA YAMUTU “ Ertinya, serahkan dirimu Ya Muhammad kepada Tuhanmu yang hidup dan tiada mati. Maka keterangan MUHAMMAD meng-Esakan dan menyerahkan diri kepada Allah seperti tersebut dibawah ini, dan jangan syak dan waham lagi pada perkataan ini. Adapun BATIN MUHAMMAD, ZAT kepada Allah, RAHSIA kepada hamba. Adapun AWAL MUHAMMAD, SIFAT kepada Allah, NYAWA kepada hamba. Adapun AKHIR MUHAMMAD, ASMA’ kepada Allah, HATI kepada hamba. Adapun ZAHIR MUHAMMAD, AFA’AL kepada Allah, TUBUH kepada hamba. Adapun yang disebut / dinamakan HAMBA itu tiada lain ialah MUHAMMAD jua dan jangan disangka bahawa yang disebut HAMBA itu KITA, itu salah kerana kita ini pada ilmunya sudah tidak ada lagi. Jadi RAHASIA, NYAWA, HATI dan TUBUH MUHAMMAD itupun tiada jua kerana tubuh fana’ kepada Zatnya, Sifatnya, Asmanya, Afa’alnya, yakni Allah jua, seperti firman Allah “HUWAL AWWALU WAL AHIRU, WAL ZAHIRU WAL BATHINU” Ertinya ia jua Tuhan yang awal, tiada baginya berpermulaan dan ia jua akhir yang tiada baginya berkesudahan dan ia jua yang Zahir serta ia jua yang Batin. Jadi Muhammad itu hanya sekadar nama jua. Adapun keterangan yang lebih jelas lagi yang lebih menentukan bahawasanya itu tiada mempunyai sesuatu melainkan hanya sekadar nama jua, adalah seperti tersebut dibawah ini Seperti yang dikatakan RAHSIA MUHAMMAD itu, yang sebenar-benarnya tiada lain daripada kezahiran Lima SIFAT ALLAH jua yang dinamakan kalimah “Qala” iaitu ; “WUJUD, QIDAM, BAQA’, MUKHALAFATUHULILHAWADDIS, QIYAMUHU TA’ALA BINAFSIH”. Adapun yang dikatakan NYAWA MUHAMMAD itu, yang sebenar-benarnya tiada lain daripada kezahiran Enam SIFAT ALLAH jua yang dinamakan kalimah “ILAHA” iaitu ; SAMA’, BASAR, QALAM, SA’MI’UN, BASHIRUN, MUTAKALLIMUN. Adapun yang dikatakan HATI MUHAMMAD itu, yang sebenar-benarnya tiada lain daripada kezahiran Empat SIFAT ALLAH jua yang dinamakan kalimah “ILLA” iaitu ; QUDRAT, IRADAT, ILMU, HAYAT. Adapun yang dikatakan TUBUH MUHAMMAD itu, yang sebenar-benarnya tiada lain daripada kezahiran Lima SIFAT ALLAH jua yang dinamakan kalimah “ALLAH” iaitu ; QADIRUN, MURIDUN, ALIMUN, RAJA’UN, WAHDANIAT. Jadi yang bernama MUHAMMAD itu sebenar-benarnya adalah SIFAT TUHAN jua, iaitu SIFAT KEBESARAN, KEELOKAN dan KESEMPURNAAN, ialah yang dinamakan KALIMAH TAUHID yang mulia yaitu LAILAHAILLALLAH ertinya tiada yang terdahulu hai MUHAMMAD dan tiada yang terkemudian Ya MUHAMMAD. Kemudian daripada itu hendaklah diketahui pula maksudnya Kalimah yang mulia itu supaya jangan syak dan waham lagi pada pengetahuan TAUHID dan MA’RIFAT. Adapun kalimah LA ILAHA ILLA ALLAH itu terbagi dua bahagian LA ILAHA. ILLA ALLAH. Adapun LA ILAHA ialah SIFAT KEKAYAAN yang tiada kekurangannya, iaitu Allah Ta’ala. Dan ILLA ALLAH itu ialah SIFAT KEKURANGAN yang masih berkehendak, iaitu Muhammad. Kemudian hendaklah diketahui pula yang bernama MUHAMMAD itu apa oleh ALLAH TA’ALA dan yang bernama ALLAH TA’ALA itu apa oleh MUHAMMAD supaya benar-benar mampu menjadi TAUHID pada Kalimah yang mulia ini. Adapun MUHAMMAD ITU HAMBA. Ertinya, Rahsianya oleh Allah Ta’ala, kerana Allah itu adalah nama bagi ZAT yang wajibul wujud dan mutlak, yakni BATIN MUHAMMAD. TA’ALA itu adalah nama bagi SIFAT, yakni ZAHIR MUHAMMAD. Jadi ZAHIR dan BATIN MUHAMMAD itulah yang bernama ALLAH TA’ALA. Dengan demikian maka patutlah kalimah yang mulia itu dinamakan Kalimah Tauhid ertinya Kalimah ESA. Iaitu LAILAHAILLALLAH Maka pada kalimah yang mulia inilah pertemuan HAMBA dengan TUHANNYA. Lagi pula kalimah yang mulia ini diumpamakan sebesar-besar tempar perhimpunan segala RAHSIA, segala ROH, segala NYAWA, segala ILMU dan segala ISINYA, segala ISLAM, segala IMAN, segala TAUHID dan MA’RIFAT, yang kesemuanya terhimpun didalam kalimah yang mulia ini. Dan hendaklah diamalkan supaya mahir, seperti “JAUMUN RASA JAUMUL MESRA”. Ertinya, Mesrakan pada siang dan malam yang terutama sekali didalam atau diwaktu sembahyang Lima Waktu. Kerana diwaktu itulah Tuhan menurunkan petunjuk yang dinamakan WAHYU bagi para Nabi-Nabi dan Rasul-Rasulnya atau yang dinamakan ILHAM untuk manusia biasa seperti kita. Dan jikalau kita sudah faham betul maksud bicaranya tentulah kita gemar dan rajin mengamalkan Kalimah yang mulia ini. Kerana sudah tahu betul dan terang betul bahawasanya kita ini tiada mempunyai sesuatu. Jadi tiada boleh lagi dikatakan yang berkata-kata ini kita, kerana apabila dikatakan yang berkata-kata ini adalah kita, bermakna Tuhan fana’ kepada kita bukan kita fana’ kepada Tuhan. Maka yang demikian ini mustahil dan yang sebenar-benarnya kita jua yang fana’ kepada Tuhan ALLAH. __________________________________ NIAT>> Rupa niat Kanitah itu ialah niat dalam hati serta selamanya daripada takbirnya menyusun lafaz serta maknanya dan niat Tawasijah itu membagikan niat itu daripada suku-suku takbir daripada asal hingga Allahu akbar. Itulah niat yang batal keduanya. Adapun niat Arifiyah itu ialah menghadirkan. Ialah yang pertama-tama sembahyang dengan Qasat, tha’arat, tha’ain. Terdahulu sedikit daripada Takbir, maka dimulai niat itu daripada Allahu dan disudahi dengan Akbar. Jangan terdahulu dan terkemudian. Adapun niat Kamaliyah itu ialah masuk ia pada niat Arifiyah jua, kerana niat Arifiyah itu 3 tiga darjat didalamnya iaitu DUNI, ertinya segala yang wajib pada syara’ dikerjakan memadai akan dia. WASTA’I, ertinya yang sempurna. QAAWI, ertinya terlebih sempurna daripada yang amat sempurna, iaitu niat Nabi-Nabi dan Wali-Wali yang memakainya. Seterusnya>>Pecahan Tauhid Sebelumnya<< Khalik Dan Makhluk
Saat kita mempelajari bahasa Arab, sering kali kita temui banyak huruf lam baik di dalam literatur, hadits, dan juga bahkan di dalam Al-Qur’an. Mungkin sahabat muslim sekalian bertanya – tanya apa sebenarnya makna huruf lam tersebut. Sahabat muslim, tahukah kalian bahwa di dalam bahasa Arab dan ilmu nahwu ada banyak macam–macam lam? Perbedaan dari banyaknya kategori atau macam huruf lam tersebut dapat memberikan pengaruh dan merubah struktur I’rabnya. Pada pembahasan kali ini, kami akan menjelaskan kepada sahabat muslim semua mengenai macam – macam huruf lam. Simak pembahasan kali ini sampai akhir ya, sahabat muslim semuanya! Baca Juga ; Jamak Taksir, Penjelasan Lengkapnya! Macam – Macam Lam JarLam Lil Milk TamallukLam dengan Makna Takjub atau KagumLam IstighosahLam Ta’lilLam JuhudLam JazimahMacam – Macam Lam yang Tidak BeramalLam IbtidakLam QasamLam JawabShare thisRelated posts Lam jar merupakan huruf lam yang kemudian difungsikan sebagai amil jar, sehingga dapat mengejarkan isim kata benda, dhomir kata ganti dan juga masdar setelah huruf lam tersebut. Harokat dari lam jar ini selalu berupa kasroh, terkecuali pada beberapa kasus yang jarang. Adapun lam jar kemudian dibagi lagi menjadi beberapa macam, yaitu Lam Lil Milk Tamalluk Huruf lam yang termasuk ke dalam jenis ini digunakan untuk menunjukkan makna kepemilikan atau kepunyaan, di mana makna tersebut adalah makna dari huruf lam yang paling sering digunakan. Lam lil milk atau tamalluk ini terletak di antara kedua isim kata benda yang isim kedua memiliki isim pertama. Baca Juga ; Pengenalan Asmaul Khomsah Beserta dengan Contohnya Contoh جعل لكم من أنفسكم أزواجاً An-Nahl73 Yang artinya “Allah jadikan bagimu istri – istri dari jenis kamu sendiri” Lam dengan Makna Takjub atau Kagum Untuk dapat menunjukkan makna takjub dan kagum, huruf lam ini bisa digunakan. Lam Istighosah Huruf lam yang termasuk ke dalam jenis ini digunakan dengan maksud dengan menunjukkan makna untuk minta tolong. Berbeda dengan lam takjub atau kagum, huruf lam di dalam lam istighosah ini disebut mustaghas lah. Lam Ta’lil Huruf lam yang termasuk ke dalam jenis ini meupakan lam dengan makna sebab di mana kalimat setelahnya adalah fiil mudharik yang nashab dengan أن yang selalu tersembunyi di mana kalimat setelahnya tersebut adalah penyebab dari kata sebelumnya hasilnya Baca Juga Metode Tamyiz Contoh وأنزلنا إليك الكتاب لِتبيّنَ للناسِ An-Nahl Yang artinya “Dan kami turunkan kepadamu Al-Qur’an agar kemudian kamu menerangkan kepada umat manusia” Lam Juhud Lam juhud adalah huruf jar mabni kasroh yang pada penggunaannya selalu didahului oleh لم يكن ، لن يكون، ليس يكون ، لا يكون yang nafi dengan sejenisnya. Kata setelah lam juhud ini merupakan fiil mudharik yang mengandung nasab أن yang selalu tersembunyi. Lam Jazimah Berbeda dengan lam jar yang difungsikan sebagai amil jar dan mengejarkan isim kata benda, lam jazimah yang biasa juga disebut sebagai lam amar ini menjazamkan fiil mudharik yang ada di sebelahnya. Lam jazimah selalu memiliki harkat kasroh, namun memiliki pengecualian yaitu jika lam jazimah tersebut didahului oleh huruf ataf الواو ، الفاء ، ثُمَّ. Macam – Macam Lam yang Tidak Beramal Lam tidak beramal merupakan huruf lam yang tidak akan merubah I’rab kata setelahnya, namun huruf lam tersebut tetap memiliki arti dan fungsi. Lam yang tidak beramal ini memiliki istilah lainnya yaitu ghairul amilah. Fungsi dari ghairul amilah yang paling populer merupakan untuk pengukuhan taukid dan juga permulaan ibtidak. Huruf lam ini selalu memiliki harokat fathah sehingga kemudian dibaca “la” Baca Juga Pengertian Huruf Jer Ghairul Amilah ini kemudian dibagi menjadi beberapa macam, yaitu Lam Ibtidak Huruf lam yang termasuk kedalam jenis lam ibtidak selalu berada di depan atau permulaan sebuah kalimat di mana lam ibtidak juga dibedakan menjadi beberapa macam menurut posisi kalimatnya, yaitu Lam ibtidak bersama mubtada Lam ibtidak bersama isimnya inna Lam ibtidak bersama khobarnya inna Lam ibtidak bersama fiil jamid nikma dan biksa Lam Qasam Sebenarnya lam qasam ini merupakan lam ibtidak namun memiliki perbedaan di mana lam qasam menjadi dalil atas sumpah yang terjadi pada keadaan Jika masuk kepada in syartiyah ditulis dengan kata لَئن Jika masuk kepada huruf qad dan saufa Jika bersama dengan mubtadak kata عَمْرو Baca Juga Rumus I’rab Lam Jawab Huruf lam dapat dikategorikan sebagai lam jawab jika berada pada dua tempat, yaitu Huruf jawab dan taukid syarat sebelum huruf jawab tersebut Huruf jawab dan huruf ziyadah atau tambahan di dalam taukid atau pengukuhan untuk qasam sumpah yang ada sebelumnya. Biasanya, huruf lam jawab iniberkumpur bersama dengan lam qasam dan juga kalimat sesudahnya yang berupa fiil mudharik Baca Juga Pengenalan Mengenai Wazan, Istilah di dalam Ilmu Sharaf Penting bagi sahabat muslim yang sedang mempelajari bahasa Arab dan ilmu nahwu untuk mengerti dan memahami mengenai materi huruf lam ini karena seperti yang sebelumnya sudah kami sebutkan, penggunaan huruf lam ini sangat banyak di dalam bahasa Arab. Semoga dengan penjelasan dari kami, sahabat muslim bisa mengerti lalu kemudian bisa mengamalkan ilmu mengenai huruf lam, ya! Pemuda Muslim Yang Selalu Memperbaiki Hati dan Diri Programmer Blogger Desainer
aku alif allah masukku kepada lam jalalah