“Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.” Jika orang itu mengambil zhahir ayat ini berarti maknanya: “ke arah manapun kalian menghadap, di belahan bumi manapun, niscaya Allah ada di sana”. 142 views, 4 likes, 1 loves, 0 comments, 9 shares, Facebook Watch Videos from Mulia Manhaj Salaf: IJMA’ ULAMA AHLUSSUNNAH : ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN ARAH* *BEBERAPA KONSENSUS (IJMA’) ULAMA IJMA’ ULAMA AHLUSSUNNAH : ALLAH ADA TANPA TEMPAT DAN ARAH* *BEBERAPA KONSENSUS (IJMA’) ULAMA AHLUSSUNNAH* 1. AL-Quran. لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ. :الشورى : 11. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia (QS. Al-Syura : 11). Ayat ini secara tegas menjelaskan kesucian Allah dari serupa dengan apapun. Allah tidak menyerupai makhluk-Nya dari aspek manapun. Allah tidak butuh tempat dan arah. Ayat tersebut menjadi dalil sifat Sesungguhnya keyakinan bahwa Allah ada tanpa tempat adalah aqidah Nabi Muhammad, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka. Mereka dikenal dengan Ahlussunnah Wal Jama'ah; kelompok mayoritas ummat yang merupakan al-Firqah an-Najiyah (golongan yang selamat). Jawaban di atas menjadi kata sepakat ulama. Para ulama telah sepakat bahwa Allah menetap tinggi di atas ‘Arsy-Nya. Allah berada di ketinggian di atas langit sana, bukan berada di muka bumi. Allah berada di atas seluruh makhluk-Nya, bukan di mana-mana. Berikut kami buktikan keyakinan di atas berdasarkan kata sepakat para ulama. Al Imam Fakhruddin ibn ‘Asakir (W. 620 H) dalam risalah aqidahnya mengatakan : “Allah ada sebelum ciptaan, tidak ada bagi¬Nya sebelum dan sesudah, atas dan bawah, kanan dan kiri, depan dan belakang, keseluruhan dan bagian-bagian, tidak boleh dikatakan “Kapan ada-Nya ?”, “Di mana Dia ?” atau “Bagaimana Dia ?”, Dia ada tanpa tempat”. a. Pengertian Tasawuf, Sejarah Penamaan dan Ajaran-ajarannya_, b. Ajaran Tasawuf di Masa al-Khulafâ’ al-Râsyidîn_, c. Landasan Tasawuf; Ilmu dan Amal_, d. Di Antara Pokok-Pokok Ajaran Kaum Sufi_, e. Sanad Ajaran Kaum Sufi Dan Khirqah Mereka_, f. Definisi Yang Salah Tentang Syari’at Dan Hakekat_, g. Kisah Yang Benar Tentang Nabi Musa Dan tempat dan tidaklah terkandung bagiNya perjalanan masa”64. Beliau berkata lagi: “Adalah (Allah) tiada zaman dan tiada tempat”65. Kata beliau lagi: “Demikian juga Dia turun (iaitu Allah) tanpa alat, tanpa pergerakan, tanpa perpindahan dari tempat ke tempat”66. 14: Abu Osman al-Maghribi Said Bin Salam rahimahullah (373h). Akidah yang benar disisi Islam iaitu Aqidah Al-Asyairah adalah Allah Ta’ala tidak dilingkungi oleh tempat dan Dia tidak ditetapkan dengan zaman kerana tempat dan zaman adalah makhluk Al-Imam asy-Syafi`e radiyallahu`anhu (w. 203H)berkata: "Dan telah diketahui umum (ijma` ulama` telah sepakat) bahawa sesungguhnya Allah Azza wa Jalla itu wajib atas kewujudan-Nya iaitu wujud tanpa masa dan tidak bertempat". [2]: 3ـوَقَالَ الشَّيْخُ إِمَامُ الْـحَرَمَيْنِ عَبْدُ الْمَلِكِ بن Juga meyakini bahwa Dia Mahasuci dari tempat, arah, bentuk dan segala sifat makhluk. Allah ada tanpa tempat dan tanpa arah. Dia bukan benda yang tersusun dari bagian-bagian. Dia tidak berbentuk atau berukuran.Dia bersifat dengan segala sifat kesempurnaan yang layak baginya dan Mahasuci dari segala sifat yang menunjukkan kekurangan dan kelemahan 4⃣Mukhalafatul lil hawaditsi, artinya Allah berbeda dengan makhluk, Dia bukan benda dan tidak disifati dengan sifat benda. ️Allah ada tanpa tempat dan arah. ️Allah tidak berlaku bagi-Nya zaman. ️Allah tidak memiliki bentuk dan ukuran. ️Allah tidak beranggotakan tangan. Akidah Rosulullah Shallallahu Alaihi Wasallam adalah meyakini bahwa Allah Ada tanpa Tempat dan tanpa Arah. Karena tempat adalah makhluk, dan arah juga Makhluk. Jadi Allah Tidak membutuhkan makhlukNya. Sang Pencipta Alam tidak diliputi tempat, Allah Mahasuci dari penyerupaan terhadap makhluk. Allah ada sebelum adanya tempat, dan Dia sekarang tetap seperti sedia kala, ada tanpa tempat. Mahasuci Allah dari tempat, dan Dia Mahasuci dari peredaran masa. Sungguh telah melampaui batas, orang yang mengkhususkan-Nya di arah atas Jadi, berat suatu benda adalah kekuatan gravitasinya ke arah bumi, dan berat suatu benda di permukaan bulan adalah gravitasinya ke arah pusat bulan. Baca juga: Cara Hadapi Istri yang Kurang Bersyukur dan Banyak Menuntut. Sebagaimana Allah berfirman; “Bukankah Kami jadikan bumi itu tempat berkumpul bagi yang masih hidup dan yang sudah mati iMh8yG2.

allah ada tanpa tempat dan arah